giethoorn in holland marisa haque & ikang fawzi, village withouts treets

giethoorn in holland marisa haque & ikang fawzi, village withouts treets
giethoorn in holland marisa haque & ikang fawzi, village withouts treets

schermerhorn holland, marissa haque & ikang fawzi

schermerhorn holland, marissa haque & ikang fawzi
schermerhorn holland, marissa haque & ikang fawzi

Aliran Mubiartois untuk Mahzab Bulaksumur yang Syariah merujuk kepada Sosdem Belanda(Eropa Barat)

Aliran Mubiartois untuk Mahzab Bulaksumur yang Syariah merujuk kepada Sosdem Belanda(Eropa Barat)
Aliran Mubiartois untuk Mahzab Bulaksumur yang Syariah merujuk kepada Sosdem Belanda(Eropa Barat)

Cinta Kami Hangat di Belanda, Ikang Fawzi & Marissa Haque

Cinta Kami Hangat di Belanda, Ikang Fawzi & Marissa Haque
Cinta Kami Hangat di Belanda, Ikang Fawzi & Marissa Haque

Neneknya Marissa Haque, (alm) Charlotte Louis Poittier asal Perancis-Belanda, saat Muda

Neneknya Marissa Haque, (alm) Charlotte Louis Poittier asal Perancis-Belanda, saat Muda
Neneknya Marissa Haque, (alm) Charlotte Louis Poittier asal Perancis-Belanda, saat Muda

Ikang Fawzi Kompak dengan Ayah Mertuanya Direktur di Pertamina H. Allen Haque

Ikang Fawzi Kompak dengan Ayah Mertuanya Direktur di Pertamina H. Allen Haque
Ikang Fawzi Kompak dengan Ayah Mertuanya Direktur di Pertamina H. Allen Haque

Ingat Belanda, Ingat Bung Hatta, Ingat Ekonomi Pancasila Berkeadilan: Marissa Haque & Ikang Fawzi

Ingat Belanda, Ingat Bung Hatta, Ingat Ekonomi Pancasila Berkeadilan: Marissa Haque & Ikang Fawzi
Ingat Belanda, Ingat Bung Hatta, Ingat Ekonomi Pancasila Berkeadilan: Marissa Haque & Ikang Fawzi

H. Allen Haque Ayah Mertua Tercinta Ikang Fawzi (Ayah Marissa Haque)

H. Allen Haque Ayah Mertua Tercinta Ikang Fawzi (Ayah Marissa Haque)
H. Allen Haque Ayah Mertua Tercinta Ikang Fawzi (Ayah Marissa Haque)

Minggu, 05 Juni 2011

Sejak Merdeka dari Belanda: Nilai Pancasila Terkikis Sistematis oleh Kebijakan Pemerintah


JAKARTA, RIMANEWS- Nilai-nilai Pancasila di negara ini dinilai sudah mengalami penurunan yang tajam di kalangan masyarakat. Hal tersebut telah terjadi karena adanya pengikisan nilai secara sistematis yang berdasar pada kebijkan pemerintah itu sendiri.

Pernyataan tersebut disampaikann oleh aggota Komisi X DPR RI Reni Marlinawati yang ditemui dalam acarta diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (4/6).

 "Itu semua dapat dilihat dari adanya amendemen UUD dan berkurangnya jam pelajaran Pancasila dalam pendidikan. Terkait amendemen UUD, umumnya masyarakat belum siap dan cenderung dipaksakan sehinngga terjadi shock cultur," ucap Reni.
 
Lebih lanjut, dalam pendidikan, Reni juga menjelaskan bahwa pendidikan saat ini menjadi penentu penerapan pancasila di tengah-tengah masyarakat.

"Saat ini yang dikedepankan hanya kognitif saja, anak-anak lebih berat bukunya dibandingkan badannya, bobotnya yang besar harus diterima anak. Tetapi hanya untuk tahu saja dan apa yang dia peroleh, tanpa ada waktu untuk mencerna dan merefleksikan dalam kehidupan," paparnya.[ach/MI]

Entri Populer

Cinta Kami Hangat di Belanda, Ikang Fawzi & Marissa Haque

Cinta Kami Hangat di Belanda, Ikang Fawzi & Marissa Haque
Cinta Kami Hangat di Belanda, Ikang Fawzi & Marissa Haque

Kunt u mij helpen?