Pernyataan tersebut disampaikann oleh aggota Komisi X DPR RI Reni Marlinawati yang ditemui dalam acarta diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (4/6).
"Itu semua dapat dilihat dari adanya amendemen UUD dan berkurangnya jam pelajaran Pancasila dalam pendidikan. Terkait amendemen UUD, umumnya masyarakat belum siap dan cenderung dipaksakan sehinngga terjadi shock cultur," ucap Reni.
Lebih lanjut, dalam pendidikan, Reni juga menjelaskan bahwa pendidikan saat ini menjadi penentu penerapan pancasila di tengah-tengah masyarakat.
"Saat ini yang dikedepankan hanya kognitif saja, anak-anak lebih berat bukunya dibandingkan badannya, bobotnya yang besar harus diterima anak. Tetapi hanya untuk tahu saja dan apa yang dia peroleh, tanpa ada waktu untuk mencerna dan merefleksikan dalam kehidupan," paparnya.[ach/MI]
"Saat ini yang dikedepankan hanya kognitif saja, anak-anak lebih berat bukunya dibandingkan badannya, bobotnya yang besar harus diterima anak. Tetapi hanya untuk tahu saja dan apa yang dia peroleh, tanpa ada waktu untuk mencerna dan merefleksikan dalam kehidupan," paparnya.[ach/MI]